PELATIHAN PRODUKSI ‘KERIPIK SINGKONG ILE APE’PADAKORBAN BENCANA DALAM KAWASAN PENGUNGSIAN PAREKWALANG KECAMATAN ILE APE KABUPATEN LEMBATA

Main Article Content

Gerardus Diri Tukan

Abstract

Wilayah kecamatan Ile Ape kabupaten Lembata, mengalami musibah bencana tanah longsor tanggal 5 April 2021 dan menimpa 6 desa yakni desa Waowala, Tanjung Batu, Amakaka, Lamawara, Bungamuda dan  Napasabok. Warga keenam desa tersebut mengungsi dan harus direlokasi.Para korban bencana memilih mengungsi di kebun-kebun dalam kawasan Parekwalang.Salah satu hasil pertanian yang ada di dalam kebun-kebun yakni tanaman singkong, namun tidak mendapat penanganan. Singkong yang ditanam, biasanya menjadi makanan ternak babi, namun terjadi pula serangan virus African Swine Feverdan menimbulkan kematian hewan babi secara massal, sehingga singkong tidak dimanfaatkan.  Solusi yang dilakukan yaitu pelatihan pengolahan singkong menjadi keripik kemasan.  Metode kegiatan yaitu keterampilan proses. Hasil kegiatan yaitu terbentuk 2 kelompok produksi. Kelompok A menjalankan  aktifitas produksinya di Koliwolor, dan kelompok B di Balealen. Produk keripik yang dihasilkan kedua kelompok ini ada  2 jenis yaitu: (a) keripik dari singkong kukusan yang diiris tipis dan dijemur hingga kering kemudian digoreng dan diberi perasa, (b) Keripik dari singkong mentah yang diparut, dikukus, dibuat aneka bentuk dan dijemur kering, kemudian digoreng dan diberi perasa. Kedua jenis produk yang dihasilkan dinamakan “Keripik Singkong Ile Apeâ€. Produk singkong ini pun diluncurkan di lokasi kegiatan, di Balealen, oleh  camat Ile Ape, pada tanggal 24 September 2021

Article Details

Section
Articles

References

[1] Hongbete F., Mastres C.,Akissoe H.M., 2011., Effects of cultivar and harvesting conditions (age, season) on the texture and taste of boiled cassava roots., Food Chemistry 126(1):127-133., DOI:10.1016/j.foodchem.2010.10.088.,

[2] Imaduddin RMR, 2019, Post Traumatic Stress Disorder Pada Korban Bencana., Jurnal Ilmiah Kesehatan Sandi Husada, Vol 10, No, 2, Desember 2019, pp;178-182, p-ISSN: 2354-6093 dan e-ISSN: 2654-4563, DOI: 10.35816/jiskh.v10i2.141

[3] Juahaiana T, Fasya K., Kamil A I., 2019., Problematika Di Balik Proses Relokasi Korban Bencana Di Siti Ambia., Aceh Anthropological Journal, Volume 3, No. 1, 86-101, April 2019., https://ojs.unimal.ac.id/index.php/AAJ

[4] Maulana A R, Herlina N., 2020., Hubungan Unsur Iklim Terhadap Produktivitas Tanaman Ubi Kayu (Manihot esculenta Crantz) Di Kabupaten Malang., Plantropica: Journal of Agricultural Science 2020. 5(2)118-128., E-ISSN: 2541-6677


[5] Sendow I, Ratnawati A., Dharmayanti NLP, Saepulloh M., 2020., African Swine Fever: Penyakit Emerging yang Mengancam Peternakan Babi di Dunia., WARTAZOA Vol. 30 No. 1 Th. 2020 Hlm. 15-24 DOI: http://dx.doi.org/10.14334/wartazoa.v30i1.2479

[6] Purnama S G., 2017., Manajemen Bencana., Modul., Fakultas KedokteranUniversitas UdayanaProgram Studi Kesehatan Masyarakat., https://simdos.unud.ac.id/

[7] Utama K A Y dan Rukismono M., 2018., Singkong-Man Vs Gadung-Man., Penerbit Aseni (Anggota IKAPI Pusat)., Mimika Baru Papua, SBN 978-602-51711-2-3